CSR
Pembangunan Jembatan di Kampung Cegok, Desa Ranca Pinang
Banten, 18 Desember 2012
Setelah melakukan survey beberapa kali ke lokasi Kampung Cegok dan Aer Jeruk di Desa Ranca Pinang Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Tim Relawan Kampung bersama PT Lintas Teknologi Indonesia menyepakati akan membangun Jembatan Permanen bagi masyarakat sekitar. Awalnya donasi tersebut hanya digunakan untuk pembuatan Jembatan Gantung dan setelah diadakan musyawarah dengan masyarakat di Desa Rancapinang, rencana pembuatan jembatan gantung berubah menjadi jembatan permanen. Dengan jumlah donasi yang sama, jembatan yang dibangun lebih kuat dan lebih tahan lama. Untuk merealisasikan pembangunan jembatan ini, penduduk di Ds Rancapinang sepakat untuk bergotong royong mengumpulkan batu dan pasir untuk pondasi jembatan, serta memikul material lain seperti batang gelagar besi dan semen ke lokasi pembuatan jembatan. Menurut Bpk. Ahmad Yokasano selaku perwakilan dari PT Lintas Teknologi yang menjadi penyandang dana sepenuhnya dalam project amal ini mengatakan bahwa ini adalah bagian dari bentuk kepedulian perusahaan bagi masyarakat.
“Kami telah bekerjasama dengan rekan-rekan dari Relawan Kampung yang telah beberapa kali merampungkan pembangunan ataupun renovasi jembatan gantung di Banten. Alhamdulillah kali ini, kami dari PT. Lintas Teknologi Indonesia akan mendukung sepenuhnya pembiayaan jembatan gantung di Kampung Cegok,” ujar Bp.Ahmad Yokasono.
Sementara itu, Umar (55) Ketua RW Kampung Cegok merasa senang dengan adanya perhatian bagi kampung mereka yang terletak tepat bersebelahan dengan Taman Nasional Ujung Kulon. Adapun pada musim hujan kedalaman air bisa mencapai 1 meter sehingga Kp. Cegok yang berada di perbatasan Cagar Alam Ujung Kulon terisolasi. Anak-anak pun tidak dapat ke sekolah dan penduduk tidak dapat menjual hasil bumi maupun berbelanja ke pasar.
“Alhamdulillah, sekian tahun menantikan adanya jembatan, kali ini ada masyarakat dari kota yang mau membantu masyarakat untuk membuat jembatan, walaupun hanya sebuah jembatan gantung. Kami tidak tahu harus mengucapkan apa, karena janji pemerintah mulai dari Bupati, Gubernur dan anggota DPR dan DPRD selalu menjanjikan jembatan bagi kami di Cegok namun kenyataannya sekian puluh tahun merdeka kami belum juga memiliki jembatan, padahal jika musim hujan tiba air sungai tidak bisa dilalui dan terpaksa aktifitas warga terhenti,” tutur Umar.
Sumber: www.bantenesia.com