Menkominfo: Ruang Pertumbuhan Investasi 5G Masih Sangat Besar



Merdeka.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan pengembangan jaringan 5G di Indonesia mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 2.800 triliun hingga tahun 2030. Prediksi ini, kata Johnny, menandakan masih banyak peluang untuk melakukan investasi di sektor 5G.

“Ruang pertumbuhan investasi di sektor 5G masih sangat besar. Kami juga mendorong infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan untuk memastikan tidak tertinggal di belakang,” kata Johnny saat membuka acara Lintas Teknologi 20lutions Day Conference secara virtual, Selasa (23/11).

Lebih lanjut Johnny berujar, sejauh ini komersialisasi 5G sudah dilakukan oleh tiga operator seluler. Tiga operator tersebut ialah Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata. Penerapan 5G sendiri masih di kota-kota besar.

“Pada Juni 2021, Kemkominfo mengupayakan komersialisasi 5G di aglomerasi Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, SurabayaMakassar, Bandung, Batam, dan Denpasar yang dilakukan oleh operator selular,” ungkap Johnny.

Di acara yang berbeda, Menkominfo pernah mengatakan penggelaran infrastruktur jaringan telekomunikasi 5G, bukan berarti meninggalkan 4G. Saat ini kedua jaringan tersebut hadir bersama-sama secara koeksis. Menkominfo menegaskan jaringan 4G menjadi tulang punggung transformasi digital di seluruh wilayah tanah air.

“Dan 5G dikembangkan pada wilayah yang didukung oleh ekosistem 5G yang memadai, seperti misalnya perkotaan dan destinasi pariwisata super prioritas,” tandasnya.

Menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo melakukan tiga upaya untuk terus mendukung pemanfaatan dan pengembangan teknologi 5G. Pertama, penyiapan pita spektrum frekuensi yang memadai melalui farming dari refarming frekuensi spektrum. Kedua, mendorong pengembangan sumber daya manusia atau talenta digital yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Ketiga, Kominfo juga akan terus melaksanakan penggelaran infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 4G di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal),” ujarnya.

 

Reporter: Merdeka

Image Source: www.merdeka.com