Pembangunan Infrastruktur Jadi Pilar Utama Tingkatkan Konektivitas Digital
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G Plate mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama untuk meningkatkan konektivitas digital. Jika infrastruktur tersebut terbangun maka bisa memberikan efek positif terhadap ekonomi Indonesia yang ditopang oleh ekonomi digital.
Ia menambahkan transformasi digital memerlukan peran kolaborasi dan sinergis, baik secara nasional maupun internasional. Kementerian Kominfo terus mendorong berbagai upaya kooperatif lintas pemangku kebijakan dan seluruh elemen terkait yang produktif bagi pengembangan sektor digital di Indonesia
“Adopsi digital telah menjadi jawaban dari segala tantangan disrupsi revolusi digital 4.0,” kata Johnny, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 November 2021.
Dirinya menyatakan pengembangan talenta digital mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga lanjutan diperlukan untuk mengakselerasi upaya mewujudkan Indonesia sebagai digital nation yang resilien, tangkas dan adaptif. Menurut riset Institut Teknologi Bandung, pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif terhadap PDB Indonesia.
“Setara dengan 9,5 persen terhadap PDB Indonesia pada 2021 hingga 2030. Jadi ruang investasi memiliki potensi yang sangat besar di sektor 5G,” tuturnya.
Johnny mengatakan pemerintah mendorong agar pembangunan infrastruktur digital inklusif dan berkelanjutan, di samping profile 5G juga mendorong pembangunan infrastruktur digital yang berkaitan dengan konektivitas Indonesia, dan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Karenanya kami juga mendukung dengan penuh usaha bersama kita untuk membangun ICT infrastruktur di wilayah komersial atau non 3T oleh operator seluler atau operator lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia Muhamad Paisol mengatakan, ekosistem telekomunikasi telah menyediakan blok bangunan mendasar yaitu akses, interkonektivitas, dan aplikasi yang memungkinkan terjadinya revolusi digital.
Sebagian besar, tambahnya, nilai potensial yang berasal dari digitalisasi di seluruh industri global selama dekade berikutnya bergantung pada industri telekomunikasi yang memberikan infrastruktur penting, aplikasi, dan peningkatan produktivitas di banyak bidang.
Katalis revolusi digital
Sekarang ini banyak orang melihat 5G akan menjadi katalis revolusi digital, 5G menjanjikan kecepatan jauh lebih cepat, dengan kapasitas jauh lebih besar dan latency yang sangat kecil. Oleh sebab itu ekonomi digital akan menjadi faktor utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Ekonomi digital terbukti menjadi salah satu motor andalan dalam pemulihan ekonomi nasional saat ini. Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, terdapat sejumlah hal yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan terhadap konsumen digital itu sendiri.
Untuk itu, dukungan dan investasi diperlukan tidak hanya pada penguatan ekosistem digital saja, namun juga pada infrastruktur pendukungnya. “Ketersediaan teknologi yang semakin luas seperti mobile, AI, cloud, analytic, dan big data secara dramatis mengubah cara hidup kita, cara bekerja, dan berinteraksi, dalam apa yang disebut Revolusi Industri 4.0,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
Image Source: www.medcom.id